PENGARUH
MULTIDIMENSI KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP
PERILAKU
AUDIT DISFUNGSIONAL
A.
Latar
Belakang Masalah
Kepercayaan
para pemakai laporan keuangan auditan terhadap profesi akuntan publik
dipengaruhi kualitas audit yang dihasilkan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Probabilitas
auditor menemukan kekeliriuan dan ketidakberesan dalam laporan keuangan yang diaudit
dipengaruhi kemampuan teknis auditorPenelitian ini fokus pada perilaku auditor dalam
pelaksanaan program audit. Dengan asumsi faktor lain tetap, pelaksanaan program
audit sesuai standar profesional dapat menghasilkan audit yang memiliki
kualitas tinggi. komitmen professional merupakan faktor penting yang
berpengaruh terhadap perilaku auditor dalam menghadapi isu-isu etis. Komitmen
Profesional Afektif (KPA) merupakan bentuk komitmen auditor terhadap profesinya
yang berkaitan dengan keterikatan emosional, dimana auditor mengidentifikasikan
diri dengan tujuan dan nilai-nilai profesi. Komitmen Profesional Kontinu (KPK)
merupakan bentuk komitmen auditor terhadap profesinya yang berkaitan dengan
pertimbangan biaya yaitu biaya-biaya yang terjadi jika meninggalkan profesi.
Komitmen
Profesional Normatif
(KPN) merupakan bentuk komitmen auditor terhadap profesinya karena auditor
merasakan suatu tanggungjawab atau kewajiban moral untuk memelihara hubungannya
dengan
profesinya. Meskipun komitmen profesional multidimensional sudah diterima
secara teoritis dalam profesi akuntansi, namun masih jaarang penelitian yang menguji
validitas komitmen multidimensional pada profesi auditor di Indonesia. Oleh
karena itu, perilaku disfungsional auditor dalam pelaksanaan program audit
dapat juga dipengaruhi komitmen profesional mereka menguji keberadaan komitmen
profesional multidimensi dengan sampel akuntan yang bekerja di kantor akuntan
publik di Australia. Hasil penelitian mereka menunjukkan
dimensi
terpisah komitmen profesional yaitu komitmen profesional afektif, kontinu dan
normatif. Meskipun ketiga dimensi komitmen
professional tersebut adalah berbeda, namun didug pengaruhnya terhadap perilaku
audit disfungsional adalah sama yaitu semakin kuat komitmen yang dimiliki
auditor untuk setiap dimensi, maka semakin kecil kemungkinan mereka melakukan
perilaku audit disfungsional.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan
uraian di atas, dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
-
H1: Terdapat hubungan negatif antara
komitmen profesional afektif dengan perilaku audit disfungsional (RKA dan URT).
-
H2: Terdapat hubungan negatif antara
komitmen profesional kontinu dengan perilaku audit disfungsional (RKA dan URT)
-
H3: Terdapat hubungan negatif antara
komitmen profesional normatif dengan perilaku audit disfungsional (RKA dan
URT).
Bertujuan untuk :
-
menguji keberadaan dimensi terpisah
komitmen profesional pada auditor di Indonesia
-
untuk menguji pengaruh dimensi komitmen
profesional terhadap perilaku audit disfungsional
C. Metodelogi
Penelitian
Dalam
penelitian ini adapun metodelogi penelitiannya yaitu :
-
Perilaku RKA adalah setiap tindakan
yang dilakukan auditor selama pelaksanaan program audit yang dapat mereduksi
efektivitas bukti-bukti audit yang dikumpulkan
-
Perilaku URT adalah setiap tindakan
yang dilakukan auditor dengan melaporkan dan membebankan waktu audit yang lebih
singkat dari waktu aktual yang digunakan untuk pelaksanaan tugas audit tertentu
D. Konstruksi
Argumen
Perilaku audit disfungsional adalah
setiap tindakan yang dilakukan auditor dalam pelaksanaan program audit yang
dapat mereduksi atau menurunkan kualitas audit secara langsung maupun tidak
Pengujian data dilakukan untuk
mendeteksi kemungkinan data mengandung non-response bias
dan kemungkinan dilanggarnya asumsi-asumsi yang harus dipenuhi pada estimasi maximum likelihood dengan
model persamaan struktural. Hasil pengujian non-response
bias dengan uji t menunjukkan data yang digunakan pada
penelitian ini bebas dari non-response bias.
Hasil pengujian mengindikasikan data penelitian memenuhi asumsi-asumsi yang
disyaratkan pada estimasi maximum likelihood dengan
model persamaan struktural yaitu data memiliki distribusi normal, bebas dari
data outliers,
dan tidak terdapat multikolinearitas (2008). Data penelitian ini memiliki
distibusi normal karena tidak terdapat nilai C.R yang lebih besar dari ± 2,58
untuk semua indikator penelitian maupun multivariate.
Selanjutnya data penelitian ini juga bebas dari multikolinearitas
yang ditunjukkan melalui nilai determinant of sample covariance
matrix yang lebih besar dari 0 yaitu untuk
model perilaku RKA sebesar 1,036 dan untuk model perilaku URT sebesar 1,072,
dan tidak terdapat korelasi antara variabel eksogen yang lebih besar dari 0,9.
·
Dimensionalitas Komitmen
Profesional
Untuk
menguji keberadaan komitmen profesional multi-dimensi dilakukan analisis factor
konfirmatori dengan tiga model Seluruh model diuji dengan menggunakan estimasi maksimum likelihood dengan
program AMOS. Untuk menentukan keseuaian model, digunakan beberapa indeks
kesesuaian yang baik yaitu; Chi square dengan
nilai yang kecil, probabilitas ≥0,5, Chi square/df dengan
nilai < 2.00, GFI dengan nilai > 0,90, RMSEA dengan nilai berkisar antara
0.05-0.08, AGFI dengan nilai > 0,90, TLI dengan nilai > 0,90, dan PNFI
dengan nilai berkisar antara 0,60-0,90
Meskipun model tiga faktor memiliki
model kesesuaian yang lebih baik dari keseluruhan model
pengukuran, namun model kesesuain yang
baik masih tetap berada di bawah ambang batas
konvensional terutama untuk ukuran
fundamental yang ditunjukkan melalui chi-square sebesar
191,266 untuk derajat kebebasan 132 (p
= 0,001). Selanjutnya dilakukan revisi model pengukuran atas model tiga-faktor
dengan mengeliminasi indikatorindikator yang memiliki faktor loading <0,50. Empat
indikator memiliki faktor loading di bawah 0,50 yaitu, KPA4 (0,282), KPK1
(0,246), KPK3 (0,141), dan KPN 3 (0,258). Selanjutnya factor loading untuk
indikator-indikator untuk setiap dimensi adalah sebagai berikut;
KPA(0,712-0,808), KPK (0,699-0,721), dan KPN (0,692-0,753) dengan level
signifikansi p < 0,001. Berdasarkan hasil analisis konfirmatori yang
dilakukan dapat disimpulkan keberadaan dimensi komitmen profesional
Reliability
dan Validity
Avarage Varianced Extracted (AVE)
dapat juga digunakan untuk menilai validitas diskriminan.
Validitas diskriminan berhubungan
dengan prinsip bahwa pengukur-pengukur di konstruk-konstruk berbeda seharusnya
tidak berkorelasi dengan tinggi. Validitas diskriminan dievaluasi lewat
perbandingan akar kuadrat AVE dengan korelasi antara konstruk-konstruk
berpasangan. Kriteria yang digunakan adalah nilai akar kuadrat dari AVE seharusnya
melebihi korelasi antar pasangan Tabel 3 menunjukkan korelasi antara konstruk dan
akar kuadrat AVE dari konstruk dimensi komitmen
profesional.
Berdasarkan analalisis faktor
konfirmatori dan pengujian reliabilitas dan validitas dapat disimpulkan keberadaan
dimensi terpisah komitmen profesional. Hasil penelitian ini menambah dukungan empiris
terhadap hasil penelitian Smith dan hall sebesar 0,911 dan validitas sebesar
0,505. Selanjutnya hasil pengujian terhadap model pengukuran perilaku URT
menunjukkan nilai factor loading berkisar antara 0,737-0,748 dengan nilai reliabilitas
konstruk sebesar 0,84 dan validitas 0,557. Dengan demikiaan dapat disimpulkan
bahwa model pengukuran RKA dan URT adalah sesuai dengan data.
Hasil Pengujian Model Pengukuran
Perilaku
RKA dan URT
Model pengukuran perilaku RKA dan URT diuji
dengan dengan analisis faktor konfirmatori
(Confirmatory
Factor Analysis) dan pengujian terhadap reliabilitas
dan validitas konstruk. Hasil
pengujian model pengukuran perilaku RKA
menunjukkan nilai faktor loading berkisar antara
0,651-0,753 dengan nilai reliabilitas
konstruk sebesar 0,911 dan validitas sebesar 0,505. Selanjutnya hasil pengujian
terhadap model pengukuran perilaku URT menunjukkan nilai factor loading
berkisar antara 0,737-0,748 dengan nilai reliabilitas konstruk sebesar 0,84 dan
validitas 0,557. Dengan demikiaan dapat disimpulkan bahwa model pengukuran RKA
dan URT adalah sesuai
dengan data
E. Kesimpulan
dan Saran
Penelitian
ini dimaksudkan untuk 2 (dua) tujuan. Pertama adalah menguji validitas dari
model tiga-komponen KP auditor yang bekerja di KAP. Kedua adalah menguji pengaruh
dimensi komitmen profesional terhadap perilaku RKA dan URT. Hasil analisis
faktor konfirmatori dan pengujian reliabilitas dan validitas memberikan
dukungan empiris atas dimensi terpisah komitmen professional pada auditor yang
bekerja di KAP. Hasil pengujian pengaruh dimensi komitmen profesional dengan
pperilaku RKA dan URT tercampur. Meskipun teori mengatakan bahwa keseluruhan
dimensi komitmen professional berpengaruh dengan perilaku auditor, hasil penelitian
tidak demikian. Hasil penelitian menunjukkan hanya dimensi komitmen professional
normatif (KPN) yang berpengaruh negatif dan signifikan dengan perilaku RKA dan
URT, sedangkan dimensi komitmen profesional afektif (KPA) hanya berpengaruh
negatif dengan perilaku RKA pada level yang marginal. Selanjutnya pengaruh
dimensi komitmen profesional kontinu (KPK) dengan perilaku RKA dan URT tidak
sesuai dengan yang diekspektasi.
Hasil
penelitian ini memiliki implikasi untuk penelitian mendatang. Hasil-hasil
penelitian terdahulu
yang menunjukkan anteseden dan konsekuen komitmen profesional yang tercampur menunjukkan
pentingnya pengujian anteseden maupun koneskuen dimensi terpisah komitmen profesional.
Temuan yang penelitian ini menunjukkan pengaruh dimensi komitmen professional terhadap
perilaku RKA dan URT mengindikasikan konsekuensi dari dimensi komitmen professional
adalah berbeda. Untuk itu, dianjurkan untuk penelitian mendatang melakukan
penelitian untuk menguji anteseden dan konsekuen dimensi terpisah komitmen professional
Dalam menginterpretasikan hasil penelitian ini perlu diperhatikan keterbatasan
penelitian ini. Pertama,
pemilihan sampel dilakukan dengan tidak menggunakan metode sampling probability,
dengan demikian hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi untuk seluruh
auditor di Indonesia. Kedua,
penelitian ini menggunakan data berupa jawaban responden atas pertanyaan yang
diajukan pada kuesioner penelitian. Oleh karena itu, hasil penelitian ini
sangat bergantung pada kejujuran responden dalam menjawab kuesioner penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar