Sabtu, 29 November 2014

PAPER PENGARUH MULTIDIMENSI KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP PERILAKU AUDIT DISFUNGSIONAL

PENGARUH MULTIDIMENSI KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP
PERILAKU AUDIT DISFUNGSIONAL

A.     Latar Belakang Masalah

Kepercayaan para pemakai laporan keuangan auditan terhadap profesi akuntan publik dipengaruhi kualitas audit yang dihasilkan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Probabilitas auditor menemukan kekeliriuan dan ketidakberesan dalam laporan keuangan yang diaudit dipengaruhi kemampuan teknis auditorPenelitian ini fokus pada perilaku auditor dalam pelaksanaan program audit. Dengan asumsi faktor lain tetap, pelaksanaan program audit sesuai standar profesional dapat menghasilkan audit yang memiliki kualitas tinggi. komitmen professional merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap perilaku auditor dalam menghadapi isu-isu etis. Komitmen Profesional Afektif (KPA) merupakan bentuk komitmen auditor terhadap profesinya yang berkaitan dengan keterikatan emosional, dimana auditor mengidentifikasikan diri dengan tujuan dan nilai-nilai profesi. Komitmen Profesional Kontinu (KPK) merupakan bentuk komitmen auditor terhadap profesinya yang berkaitan dengan pertimbangan biaya yaitu biaya-biaya yang terjadi jika meninggalkan profesi. Komitmen

Profesional Normatif (KPN) merupakan bentuk komitmen auditor terhadap profesinya karena auditor merasakan suatu tanggungjawab atau kewajiban moral untuk memelihara hubungannya
dengan profesinya. Meskipun komitmen profesional multidimensional sudah diterima secara teoritis dalam profesi akuntansi, namun masih jaarang penelitian yang menguji validitas komitmen multidimensional pada profesi auditor di Indonesia. Oleh karena itu, perilaku disfungsional auditor dalam pelaksanaan program audit dapat juga dipengaruhi komitmen profesional mereka menguji keberadaan komitmen profesional multidimensi dengan sampel akuntan yang bekerja di kantor akuntan publik di Australia. Hasil penelitian mereka menunjukkan
dimensi terpisah komitmen profesional yaitu komitmen profesional afektif, kontinu dan normatif. Meskipun ketiga dimensi komitmen professional tersebut adalah berbeda, namun didug pengaruhnya terhadap perilaku audit disfungsional adalah sama yaitu semakin kuat komitmen yang dimiliki auditor untuk setiap dimensi, maka semakin kecil kemungkinan mereka melakukan perilaku audit disfungsional.

B.     Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
-          H1: Terdapat hubungan negatif antara komitmen profesional afektif dengan perilaku audit disfungsional (RKA dan URT).
-          H2: Terdapat hubungan negatif antara komitmen profesional kontinu dengan perilaku audit disfungsional (RKA dan URT)
-          H3: Terdapat hubungan negatif antara komitmen profesional normatif dengan perilaku audit disfungsional (RKA dan URT).
Bertujuan untuk :
-          menguji keberadaan dimensi terpisah komitmen profesional pada auditor di Indonesia
-          untuk menguji pengaruh dimensi komitmen profesional terhadap perilaku audit disfungsional
C.     Metodelogi Penelitian
Dalam penelitian ini adapun metodelogi penelitiannya yaitu :
-          Perilaku RKA adalah setiap tindakan yang dilakukan auditor selama pelaksanaan program audit yang dapat mereduksi efektivitas bukti-bukti audit yang dikumpulkan
-          Perilaku URT adalah setiap tindakan yang dilakukan auditor dengan melaporkan dan membebankan waktu audit yang lebih singkat dari waktu aktual yang digunakan untuk pelaksanaan tugas audit tertentu
D.     Konstruksi Argumen
Perilaku audit disfungsional adalah setiap tindakan yang dilakukan auditor dalam pelaksanaan program audit yang dapat mereduksi atau menurunkan kualitas audit secara langsung maupun tidak
Pengujian data dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan data mengandung non-response bias dan kemungkinan dilanggarnya asumsi-asumsi yang harus dipenuhi pada estimasi maximum likelihood dengan model persamaan struktural. Hasil pengujian non-response bias dengan uji t menunjukkan data yang digunakan pada penelitian ini bebas dari non-response bias. Hasil pengujian mengindikasikan data penelitian memenuhi asumsi-asumsi yang disyaratkan pada estimasi maximum likelihood dengan model persamaan struktural yaitu data memiliki distribusi normal, bebas dari data outliers, dan tidak terdapat multikolinearitas (2008). Data penelitian ini memiliki distibusi normal karena tidak terdapat nilai C.R yang lebih besar dari ± 2,58 untuk semua indikator penelitian maupun multivariate. Selanjutnya data penelitian ini juga bebas dari multikolinearitas yang ditunjukkan melalui nilai determinant of sample covariance matrix yang lebih besar dari 0 yaitu untuk model perilaku RKA sebesar 1,036 dan untuk model perilaku URT sebesar 1,072, dan tidak terdapat korelasi antara variabel eksogen yang lebih besar dari 0,9.
·         Dimensionalitas Komitmen Profesional
Untuk menguji keberadaan komitmen profesional multi-dimensi dilakukan analisis factor konfirmatori dengan tiga model Seluruh model diuji dengan menggunakan estimasi maksimum likelihood dengan program AMOS. Untuk menentukan keseuaian model, digunakan beberapa indeks kesesuaian yang baik yaitu; Chi square dengan nilai yang kecil, probabilitas ≥0,5, Chi square/df dengan nilai < 2.00, GFI dengan nilai > 0,90, RMSEA dengan nilai berkisar antara 0.05-0.08, AGFI dengan nilai > 0,90, TLI dengan nilai > 0,90, dan PNFI dengan nilai berkisar antara 0,60-0,90






Meskipun model tiga faktor memiliki model kesesuaian yang lebih baik dari keseluruhan model
pengukuran, namun model kesesuain yang baik masih tetap berada di bawah ambang batas
konvensional terutama untuk ukuran fundamental yang ditunjukkan melalui chi-square sebesar
191,266 untuk derajat kebebasan 132 (p = 0,001). Selanjutnya dilakukan revisi model pengukuran atas model tiga-faktor dengan mengeliminasi indikatorindikator yang memiliki faktor loading <0,50. Empat indikator memiliki faktor loading di bawah 0,50 yaitu, KPA4 (0,282), KPK1 (0,246), KPK3 (0,141), dan KPN 3 (0,258). Selanjutnya factor loading untuk indikator-indikator untuk setiap dimensi adalah sebagai berikut; KPA(0,712-0,808), KPK (0,699-0,721), dan KPN (0,692-0,753) dengan level signifikansi p < 0,001. Berdasarkan hasil analisis konfirmatori yang dilakukan dapat disimpulkan keberadaan dimensi komitmen profesional


Reliability dan Validity


Avarage Varianced Extracted (AVE) dapat juga digunakan untuk menilai validitas diskriminan.
Validitas diskriminan berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-pengukur di konstruk-konstruk berbeda seharusnya tidak berkorelasi dengan tinggi. Validitas diskriminan dievaluasi lewat perbandingan akar kuadrat AVE dengan korelasi antara konstruk-konstruk berpasangan. Kriteria yang digunakan adalah nilai akar kuadrat dari AVE seharusnya melebihi korelasi antar pasangan Tabel 3 menunjukkan korelasi antara konstruk dan akar kuadrat AVE dari konstruk dimensi komitmen
profesional.


Berdasarkan analalisis faktor konfirmatori dan pengujian reliabilitas dan validitas dapat disimpulkan keberadaan dimensi terpisah komitmen profesional. Hasil penelitian ini menambah dukungan empiris terhadap hasil penelitian Smith dan hall sebesar 0,911 dan validitas sebesar 0,505. Selanjutnya hasil pengujian terhadap model pengukuran perilaku URT menunjukkan nilai factor loading berkisar antara 0,737-0,748 dengan nilai reliabilitas konstruk sebesar 0,84 dan validitas 0,557. Dengan demikiaan dapat disimpulkan bahwa model pengukuran RKA dan URT adalah sesuai dengan data.

Hasil Pengujian Model Pengukuran Perilaku
RKA dan URT




Model pengukuran perilaku RKA dan URT diuji dengan dengan analisis faktor konfirmatori
(Confirmatory Factor Analysis) dan pengujian terhadap reliabilitas dan validitas konstruk. Hasil
pengujian model pengukuran perilaku RKA menunjukkan nilai faktor loading berkisar antara
0,651-0,753 dengan nilai reliabilitas konstruk sebesar 0,911 dan validitas sebesar 0,505. Selanjutnya hasil pengujian terhadap model pengukuran perilaku URT menunjukkan nilai factor loading berkisar antara 0,737-0,748 dengan nilai reliabilitas konstruk sebesar 0,84 dan validitas 0,557. Dengan demikiaan dapat disimpulkan bahwa model pengukuran RKA dan URT adalah sesuai
dengan data
E.      Kesimpulan dan Saran
Penelitian ini dimaksudkan untuk 2 (dua) tujuan. Pertama adalah menguji validitas dari model tiga-komponen KP auditor yang bekerja di KAP. Kedua adalah menguji pengaruh dimensi komitmen profesional terhadap perilaku RKA dan URT. Hasil analisis faktor konfirmatori dan pengujian reliabilitas dan validitas memberikan dukungan empiris atas dimensi terpisah komitmen professional pada auditor yang bekerja di KAP. Hasil pengujian pengaruh dimensi komitmen profesional dengan pperilaku RKA dan URT tercampur. Meskipun teori mengatakan bahwa keseluruhan dimensi komitmen professional berpengaruh dengan perilaku auditor, hasil penelitian tidak demikian. Hasil penelitian menunjukkan hanya dimensi komitmen professional normatif (KPN) yang berpengaruh negatif dan signifikan dengan perilaku RKA dan URT, sedangkan dimensi komitmen profesional afektif (KPA) hanya berpengaruh negatif dengan perilaku RKA pada level yang marginal. Selanjutnya pengaruh dimensi komitmen profesional kontinu (KPK) dengan perilaku RKA dan URT tidak sesuai dengan yang diekspektasi.
Hasil penelitian ini memiliki implikasi untuk penelitian mendatang. Hasil-hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan anteseden dan konsekuen komitmen profesional yang tercampur menunjukkan pentingnya pengujian anteseden maupun koneskuen dimensi terpisah komitmen profesional. Temuan yang penelitian ini menunjukkan pengaruh dimensi komitmen professional terhadap perilaku RKA dan URT mengindikasikan konsekuensi dari dimensi komitmen professional adalah berbeda. Untuk itu, dianjurkan untuk penelitian mendatang melakukan penelitian untuk menguji anteseden dan konsekuen dimensi terpisah komitmen professional Dalam menginterpretasikan hasil penelitian ini perlu diperhatikan keterbatasan penelitian ini. Pertama, pemilihan sampel dilakukan dengan tidak menggunakan metode sampling probability, dengan demikian hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi untuk seluruh auditor di Indonesia. Kedua, penelitian ini menggunakan data berupa jawaban responden atas pertanyaan yang diajukan pada kuesioner penelitian. Oleh karena itu, hasil penelitian ini sangat bergantung pada kejujuran responden dalam menjawab kuesioner penelitian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar